Pages

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Senin, 27 Desember 2010

BWF World Ranking Top 100 Peringkat Atlit Indonesia per 23 Desember 2010


Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005, Taufik Hidayat masih menjadi tunggal putra terbaik Indonesia saat ini. Keluar dari pelatnas dari Cipayung dua tahun lalu setelah Mulyo Handoyo sang pelatih tidak terpilih menjadi salah satu pelatih di pelatnas, tidak membuat prestasi Taufik Hidayat menurun. Taufik tetap menjadi salah satu pebulutangkis terbaik dunia.
Kini hanya Taufik Hidayat, pebulutangkis Indonesia di nomor tunggal putra yang masih berada di 10 besar dunia, berdasarkan rilis BWF (Badminton World Federation) pada hari Kamis lalu (23/12/10). Taufik berada pada peringkat 2 dunia di bawah Lee Chong Wei, posisi ini sama seperti posisi pada minggu sebelumnya.
Dionysius Hayom Rumbaka yang baru meraih gelar juara pada India Open Grand Prix 2010 di Hyderabad, India pekan lalu berada pada peringkat 18 dunia, naik satu tingkat dari minggu sebelumnya. Sedangkah Alamsyah Yunus yang melangkah hingga ke babak semi final pada kejuaraan yang sama naik 11 tingkat ke peringkat 23 dari peringkat 34 dunia.

Sementara Simon Santoso dan Sony Dwi Kucoro dua pebulutangkis pelatnas kembali turun peringkatnya. Simon kini berada di peringkat 26 turun dari peringkat 25 dan Sony turun ke peringkat 30 dari peringkat 29. Sedangkan Andre Kurniawan Tedjono juga mengalami penurunan dari peringkat 38, kini berada di peringkat 46. Dan Tommy Sugiarto yang melangkah hingga babak perempat final India Open Grand Prix 2010 di Hyderabad, India pekan lalu, naik tujuh tingkat ke peringkat 50 dari peringkat 57 pada minggu sebelumnya.

Di nomor tunggal putri, peringkat pebulutangkis Indonesia masih berada diluar 20 besar dunia. Peringkat terbaik masih dimiliki Maria Febe Kusumastuti pada peringkat 29, yang minggu ini mengalami penurunan empat tingkat dari peringkat 25. Adriyanti Firdasari menyusul Febe di peringkat 39, sama seperti pada posisi minggu sebelumnya.

Fransiska Ratnasari, perempat finalis Korea Open Grand Prix 2010 dan finalis India Open Grand Prix 2010 di Hyderabad, India, naik dua tingkat ke peringkat 42 dari peringkat 44 pada minggu sebelumnya. Disusul Lindaweni Fanetri pada peringkat 48 dan Aprilia Yuswandari di peringkat 55, turun dari peringkat 53.

Ana Rovita pebulutangkis PB Djarum, semi finalis Djarum Indonesia Open 2010 dan juara di Brazil International Challange 2010 naik dari peringkat 93 ke peringkat 73. Kenaikan yang cukup berarti ini setelah langkah Ana pada India Open Grand Prix 2010 di Hyderabad, India pekan lalu menapak hingga hingga babak semi final. Sedangkan Maria Kristin Yulianti, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 kembali mengalami penurunan peringkat, dari peringkat 83 ke peringkat 85.

Di nomor ganda putra, Indonesia menempatkan dua wakilnya pada sepuluh besar. Pasangan Markis Kido/ Hendra Setiawan berada di peringkat 3 dan pasangan Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan pada peringkat 9, sama seperti pada posisi minggu sebelumnya. Keduanya pasangan ganda putra non pelatnas. Sedangkah pasangan ganda putra pelatnas, Muhammad Ahsan/ Bona Septano yang baru meraih gelar juara di India Open Grand Prix 2010 pekan lalu, memperbaiki poisisi ke peringkat 13 dari peringkat 17.

Pasangan ganda putri Greysia Polii/ Meiliana Jauhari satu-satunya ganda putri Indonesia yang masuk 10 besar, tepatnya di peringkat 9. Peringkat ganda putri berikutnya terpaut cukup jauh dengan peringkat Greysia/ Meiliana. Pasangan ganda putri ‘’Duo Ann’’ Anneke Feinya Agustin/ Annisa Wahyuni berada di peringkat 24, naik 7 tingkat dari peringkat 31 pada minggu sebelumnya setelah menapak hingga babak semi final India Open Grand Prix 2010 pekan lalu. Demikian juga pasangan Della Destiara Haris/ Suci Rizky Andini yang menapak hingga babak semi final pada kejuaraan yang sama memperbaiki posisinya dari peringkat 43 ke peringkat 33 pada minggu ini.
Hendra Aprida Gunawan dan Vita Marissa yang tidak lagi berpasangan mulai tahun 2011 berada diperingkat 3, sama seperti pada peringkat minggu sebelumnya. Final Super Series 2010 di Taipei pada awal Januari 2011 akan menjadi penampilan terakhir mereka. Selanjutnya Vita Marissa akan berduet dengan Nova Widianto yang keluar dari pelatnas pada akhir tahun ini.

Sementara peringkat terbaik kedua ganda campuran Indonesia masih menjadi milik pasangan Nova Widianto/ Liliyana Natsir yang sudah tidak bersama lagi. Nova/ Liliyana saat ini berada di peringkat 13 dunia. Sebagai pengganti Nova Widianto, Liliyana Natsir dicoba dipasangkan dengan Tontowi Ahmad dimana pasangan ini kini berada di peringkat 40 dunia.
Dua ganda campuran Indonesia lainnya yang masuk 20 besar dunia adalah pasangan Fran Kurniawan Teng/ Pia Zebadiah Bernadet berada di peringkat 14 dan pasangan Muhammad Rijal/ Debby Susanto berada di peringkat 20 dunia.

Top 100 Peringkat Atlit Indonesia
Tunggal Putra :
2. (2) Taufik Hidayat
18. (19) Dionysius Hayom Rumbaka
23. (34) Alamsyah Yunus
26. (25) Simon Santoso
30. (29) Sony Dwi Kuncoro
46. (38) Andre Kurniawan Tedjono
50. (57) Tommy Sugiarto
68. (77) Indra Bagus Ade Chandra

Tunggal Putri :
29. (25) Maria Febe Kusumastuti
39. (39) Adriyanti Firdasari
42. (44) Fransiska Ratnasari
48. (46) Lindaweni Fanetri
55. (53) Aprilia Yuswandari
73. (93) Ana Rovita
85. (83) Maria Kristin Yulianti

Ganda Putra:
3. (3) Markis Kido/Hendra Setiawan
9. (9) Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan
13. (17) Muhammad Ahsan/Bona Septano
36. (36) Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki
50. (49) Angga Pratama/Rian Agung Saputra
52. (51) Luluk Hadiyanto/ Candra Wijaya
54. (53) Yohanes Rendy Sugiarto Yohanes/Afiat Yuris Wirawan
65. (64) Berry Anggriawan/ Muhammad Ulinnuha
76. (75) Fernando Kurniawan/ Wifqi Windarto
86. (108) Agripina Prima Rahmanto/ Ricky Karanda Suwardi
95. (95) Andika Anhar/ Hendra Setyo Nugroho

Ganda Putri :
9. (9) Greysia Polii/ Meiliana Jauhari
24. (31) Anneke Feinya Agustin/ Annisa Wahyuni
33. (43) Della Destiara Haris/ Suci Rizky Andini
39. (38) Shendy Puspa Irawati/ Nitya Krishinda Maheswari
43. (41) Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia
44. (42) Vita Marissa/ Nadya Melati
56. (65) Imawan Gebby Ristiyani/ Nuraidah Tiara Rosalia
65. (63) Vita Marissa (INA)/ Saralee Thoungthongkam (THA)
68. (77) Jenna Gozali/ Aprilsasi Putri Lejarsar Variella
70. (66) Dwi Agustiawati/ Ayu Rahmasari

Ganda Campuran :
3. (3) Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
13. (13) Nova Widianto/Liliyana Natsir
14. (14) Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet
20. (20) Muhammad Rijal/Debby Susanto
40. (40) Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
41. (41) Markis Kido/Lita Nurlita
47. (46) Okvana Viki Indra/Gustiani Sari Megawati
63. (61) Muhammad Rizky Delynugraha/Richi Dili Puspita
66. (61) Hendra Setiawan [INA]/ Anastasia Russkikh [RUS]
80. (98) Irfan Fadhilah/ Weni Anggraini
82. (66) Tri Kusumawardana/Nadya Melati
87. (85) Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir
89. (87) Flandy Limpele/Cheng Wen Hsing [INA/TPE]
92. (89) Tontowi Ahmad/Greysia Polii
93. (90) Hendra Mulyono/Ayu Rahmasari.

Perancis Super Series 2010 Atlit Non Pelatnas Mengasah Prestasi


Usai Denmark Super Series 2010 yang berlangsung di Odense, Denmark pekan lalu, minggu ini pebulutangkis Indonesia yang berada di luar pelatnas melanjutkan tour bulutangkis pada ajang turnamen Perancis Super Series 2010 yang berlangsung di Paris, Perancis.
Bulutangkis.com - Usai Denmark Super Series 2010 yang berlangsung di Odense, Denmark pekan lalu, minggu ini pebulutangkis Indonesia yang berada di luar pelatnas melanjutkan tour bulutangkis pada ajang turnamen Perancis Super Series 2010 yang berlangsung di Paris, Perancis.

Pada pekan lalu di Denmark, dua wakil Indonesia berhasil menapak ke babak final. Sayang langkah ke babak final tak berhasil membawa pulang gelar. Taufik Hidayat yang merupakan unggulan kedua gagal menekuk pebulutangkis tuan rumah Denmark unggulan empat, Jan O. Jorgensen dalam pertarungan dua set 19-21, 19-21. Dan pasangan ganda putra, Markis Kido/ Hendra Setiawan yang menjadi unggulan dua juga harus mengakui ketangguhan ganda putra tuan rumah Denmark yang merupakan unggulan satu, Mathias Boe/ Carsten Mogensen 13-21, 12-21.

Sementara atlit-atlit pelatnas tidak turun bertanding guna mempersiapkan diri menghadapi ajang Asian Games 2010 yang akan berlangsung di Guangzhou, China pada tanggal 13-22 November 2010 mendatang. Taufik Hidayat, Markis Kido, Hedra Setiawan dan Alvent Yulianto Chandra memilih mengikuti turnamen di luar negeri sebagai bagian mempersiapkan diri menghadapi ajang Asian Games yang akan datang.

Pebulutangkis pelatnas memilih berlatih di Cipayung untuk mempersiapkan diri menghadapi Asian Games 2010. Indonesia Open Grand Prix Gold yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur pertengahan Oktober lalu, merupakan turnamen internasional terakhir yang diikuti pebulutangkis pelatnas sebelum berangkat ke Guangzhou, China.

Sony Dwi Kuncoro yang akan mendampingi Taufik Hidayat di nomor tunggal putra di Asian Games 2010, pada Indonesia Open GPG lalu hanya sampai pada babak 32 besar. Sony takluk di tangan pebulutangkis Malaysia, Misbun Mohmed Misbun R. 13-21, 21-10, 16-21. Di tunggal putri, dua wakil Indonesia yang akan bertarung di Asian Games 2010, Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti tak berhasil menapak babak final walau bermain di kandang sendiri. Firdasari yang menjadi unggulan satu gagal di babak 16 besar di tangan pebulutangkis Taipei, Chen Hsiao Huan 22-20, 17-21, 13-21. Sementara Maria Febe yang menjadi unggulan dua hanya bertahan hingga babak semi final sebelum ditaklukkan pebulutangkis Thailand, Ratchanok Inthanon 17-21, 21-16, 17-21, yang akhirnya meraih gelar juara setelah menaklukkan pebulutangkis Taipei, Cheng Shao Chieh 21-12, 19-21, 21-16.

Di ganda putra, pasangan Markis Kido/ Hendra Setiawan akan ditemani pasangan Mohammad Ahsan yang berpasangan dengan Alvent Yulianto Chandra bertarung di Asian Games 2010. Mohammad Ahsan dan Bona Septano yang semakin memperlihatkan peningkatan prestasinya, sementara dipecah untuk mengikuti ajang Asian Games 2010. Peningkatan prestasi Ahsan/Bona diperlihatkan dengan meraih gelar juara pada Vietnam Grand Prix 2010 awal Oktober dan Indonesia Open Grand Prix Gold 2010 pertengahan Oktober lalu.

Greysia Polii/ Meiliana Jauhari dan Shendy Puspa Irawati/ Nitya Krishinda Maheswari akan menjadi wakil di Indonesia di nomor ganda putri. Di Indonesia Open GPG lalu, walau menjadi unggulan satu, Greysia/ Meiliana gagal meraih juara setelah di babak final tak berdaya menghadapi ganda putri China bukan unggulan, ��Duo Luo�� Luo Ying/ Luo Yu Luo 21-11, 18-21, 11-21. Sementara pasangan Shendy Puspa Irawati/ Nitya Krishinda Maheswari hanya bisa melangkah hingga babak 16 besar sebelum ditaklukkan rekannya di pelatnas Anneke Feinya Agustine/ Annisa Wahyuni.

Pasangan ganda campuran Nova Widianto/ Liliyana Natsir yang kerap gagal meraih gelar juara tak dikirim ke ajang Asian Games 2010. Liliyana Natsir akan berpasagan dengan Tontowi Ahmad menggantikan posisi Nova Widianto. Catatan prestasi pasangan baru ini memperlihatkan harapan bagi setelah berhasil meraih gelar juara di ajang Indonesia Open GPG lalu. Tontowi/Liliyana akan ditemani pasangan Fran Kurniawan Teng/ Pia Zebadiah Bernadet yang kini berada di peringkat 11 dunia.

Taufik Hidayat dan kawan-kawan dengan berbekal semangat akan bertarung untuk meraih prestasi lebih baik lagi setelah selama ini prestasi pebulutangkis Indonesia terlihat redup. Hal senada dibenarkan Tri Kusuma Wardana saat dihubungi Bulutangkis.com menjelang keberangkatan ke Denmark. ��Demi prestasi di level internasional,�� ungkap Tri Kusuma mengenai alasan memilih ikut bertarung di level internasional. Dua turnamen lokal yang berpeluang lebih besar meraih gelar juara dilewatkan Tri Kusuma Wardana yaitu Sirnas Medan dan Astec Open yang saat ini sedang berlangsung. Tri Kusuma Wardana yang bernaung di klub Jaya Raya Suryanaga berpasangan dengan Nadya Melati dari Jaya Raya mencoba meraih asa yang lebih tinggi lagi.

Catatan prestasi Tri Kusuma/ Nadya tahun 2010 dibuka dengan meraih gelar juara pada ajang sirnas pertama di Balikpapan, bulan Februari. Di ganda putra Tri Kusuma berpasangan dengan Rendra Wijaya dari Djarum meraih gelar pada ajang Sirnas Manado bulan Maret dan Sirnas Denpasar pada bulan Agustus. Sementara Nadya Melati juga menorehkan catatan lumayan selama tahun 2010 pada nomor ganda putri. Dengan berpasanan dengan Devi Tika dari SGS Elektrik, Nadya secara berturut meraih gelar pada 3 sirnas di Sirnas Balikpapan (Februari), Sirnas Manado (bulan Maret) dan Sirnas Pekanbaru (April).

Dengan memiliki peringkat 95 dunia berdasarkan peringkat tanggal 28 Oktober, Tri Kusuma/Nadya Melati mencoba meraih prestasi lebih baik lagi, tidak hanya di kancah nasional. Sementara Nadya Melati di turnamen internasional pada nomor ganda putri memilih Vita Marissa sebagai partner. Saat ini Nadya Melati/Vita Marissa berada di peringkat 63 dunia. Ajang Denmark Super Series telah dilalui Tri Kusuma Wardana/ Nadya Melati, walau gagal di putaran pertama, dan pada ajang Perancis Super Series kali ini akan mencoba meraih hasil yang lebih baik lagi. (efka)

Pertandingan atlit Indonesia pada babak pertama (32 besar) 03/11/10
Ganda campuran:
- Flandy Limpele /Jie Yao [INA/NED] vs Baptiste Car�me/ Laura Choinet [FRA]
- Hendra Setiawan/Anastasia Russkikh [INA/RUS] vs Ruud Bosch/Lotte Janathans [NED]
- Hendra Adripa Gunawan/ Vita Marissa [1][INA] vs Vitaliy Durkin/ Nina Vislova [RUS]
- Mads Pieler Kolding/Julie Houmann [DEN] vs Tri Kusuma Wardana/Nadya Melati [INA]
Ganda putra:
- Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Adripa Gunawan [3][INA] vs Chris Adcock/Andrew Ellis [ENG]
- Laurent Constantin / S�bastien Vincent [FRA] vs Flandy Limpele/Simon Mollyhus [INA/DEN]
- Ruud Bosch/ Koen Ridder [NED] vs Markis Kido/ Hendra Setiawan [2] [INA]
Tunggal putra:
- Zhengming Wang [CHN] vs Taufik Hidayat [2][INA]
Ganda putri:
- Vita Marissa/Nadya Melati[INA] vs Line Damkjaer Kruse/Mie Schjott-Kristensen [DEN]

Indonesia Open Grand Prix Gold 2010 Pemain tunggal putri memprihatinkan


Babak pertama kejuaraan bulutangkis Indonesia Grand Prix Gold 2010 mencerminkan peta kekuatan bulutangkis putri Indonesia yang sesungguhnya, terutama di sektor tunggal. Pasukan pelatnas utama dan pratama Cipayung yang menyerbu Samarainda tak berdaya. Tunggal putri Indonesia langsung rontok.
Bulutangkis.com - Babak pertama kejuaraan bulutangkis Indonesia Grand Prix Gold 2010 mencerminkan peta kekuatan bulutangkis putri Indonesia yang sesungguhnya, terutama di sektor tunggal. Pasukan pelatnas utama dan pratama Cipayung yang menyerbu Samarainda tak berdaya. Tunggal putri Indonesia langsung rontok.

Putri-putri Indonesia tak berdaya menghadapi pemain pelapis dari negara lain, terutama pemain pelapis dari negara China. Dan yang lebih memprihatinkan, pemain putri Indonesia kalah bersaing dari negara tetangga macam Singapura, sebuah negara yang gemar menaturalisasi pemain dari negara lain. Negara yang dulu berada di deretan antah berantah, kini menjadi ancaman serius bagi pemain bulutangkis Indonesia.

Pemain pelatnas utama macam Lindaweni Fanetri tak berdaya ketika berhadapan dengan pemain Singapura Gu Juan. Linda yang pernah mencicipi sebagai semifinalis India Grand Prix Gold 2010, �kalah untuk kedua kalinya dari pemain yang sama dengan 21-17, 13-21, 16-21. �Kali pertama pertemuan kedua pemain terjadi pada kejuaraan Chinese Taipei Grand Prix Gold 2010. Saat itu Linda menyerah dua set langsung dengan 21-23, 18-21.

Rizki Amelia Pradipta pun tak mampu berbicara banyak. Rizki sudah harus puas menjadi penonton lebih awal. Zhang Beiwen, pemain dari Singapura menghentikan perlawanannya hanya dengan dua set 13-21, 15-21. Lagi-lagi pemain Singapura menghadang laju pemain Indonesia.

Chen Jiayuan, menjadi pemain yang mampu menghentikan perlawanan pemain senior asal pelatnas Cipayung Maria Kristin Yulianti. Maria yang dulu pernah menjadi momok yang menakutkan bagi pemain putri Cina harus mengubur impiannya untuk bangkit dari keterpurukan prestasinya. Meski berusaha dengan susah payah, Maria tetap kalah dengan rubber game 18-21, 21-12, 17-21.

Pemain muda China juga turut mempermalukan pemain pelatnas putri Indonesia. Tiga pemain putri China yang dikirim ke kejuaraan yang dilangsungkan di Hall Palaran, Samarinda ini menekuk tiga pemain pelatnas. Aprilia Yuswandari, Tieke Aridaningrum serta Hera Desi Ana tak mampu membendung permainan putri-putri China.

Indonesia kini tinggal berharap banyak pada Ardiyanti Firdasari, Maria Febe Kusumastuti atau pemain PB Djarum seperti Maria Elfira Christina. Namun jika pemain-pemain ini lengah, bukan tak mungkin gelar tunggal putri bakal di rebut oleh pemain putri China atau Thailand. Dua pemian China plus pemain Thailand yang berlaga di Indonesia Grand Prix merupakan pemain yang juga dikirim pada kejuaraan Vietnam Open Grand Prix.

Hasilnya pun tak main-main. Rathcanok Intanon yang merupakan juara dunia junior 2010 keluar sebagai juara, Zhou Hui menjadi finalis. Sementara Suo Di merupakan runner up juara dunia junior 2010 dan sedang di matangkan oleh China menjadi perempat finalis dan hanya kalah dari sang juara. (Arief Rachman)